Selasa, 24 Desember 2013

Syair Cinta

ولا تسألني عن وطني فقد اقمته بين يديك ولا تسألني عن اسمي فقد نسيته عندما احببتك

Jangan kau tanya tanah airku, karena telah ku letakkan di hadapanmu.. jangan kau tanya namaku, karena aku telah lupa sejak mencintaimu..

احبك ..فكم تبقى من عمري ساعيشه بحبك؟

aku mencintaimu.. maka berapa banyak harus kuhabiskan umurku agar bisa hidup mencintaimu..

وكم تبقى من ليالي كي احلم بك فيه
Berapa banyak malam yang kulewati agar dapat memimpikanmu?

وكم سنة يجب ان اناديك كي تسمع نداءي ؟
Berapa tahun ku harus memanggilmu agak kau mendengar suaraku?

وكم سنة يجب ان ابكي كي تدرك حجم المي ؟
Berapa tahun ku harus menangis agar kau menyadari besarnya penderitaanku?

لماذا بين يدي ويديك سرب من الاسلاك لماذا حين اكون انا هنا تكوني انتي هناك

Mengapa tanganku dan tanganmu seperti terikat tali.. dan mengapa kau selalu ada dimanapun ku berada..

ربما يبيع الانسان شيئا قد شراه لكن لا يبيع قلباً قد هواه

barangkali manusia bisa menjual sesuatu yang telah dibeli.. namun ia tak dapat menjual hati yang ia cintai

untukmu kekasih hatiku.. tidaklah aku melihatmu kecuali kebahagiaan menghiasiku.. hiasilah hidupku dengan cintamu.. maka kan ku beri cinta yang lebih dari itu..

Beberapa syair dinukil dari “syair cinta dan rindu”, Hamsyah Sahr beberapa yang lain dari berbagai sumber.

Minggu, 08 Desember 2013

:: BERHENTILAH MENJADI PASIFIS :: (Oleh-oleh Tarbiyah Gabungan)


"Janganlah mencela sahabat2ku. Jk sekiranya ada diantara kalian yang menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, niscaya tidak akan mampu menyamai 1 mud dr apa yg mereka infakkan, bahkan tidak jg setengahnya."

Begitulah kira2 Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bertutur... 
Menuturkan bgmn jarak kita dg sahabat2 beliau ridwanullahi 'alayhim ajma'iin ... 
Membandingkan kadar iman kita dg mereka... 
Kita... Kita tak akan pernah mampu menyamai mereka dlm hal apapun, termasuk pengorbanan. 
Bumi telah menyaksikan darah2 mereka tumpah membasahi tanah di medan jihad. Sedang kita??? Apa yang telah kita korbankan?
Adapun kita, jika belum mampu dg jiwa, kawan..., berkorbanlah waktu, tenaga, pikiran, potensi, harta...
Jika tidak juga, minimal do'a2 kita terlantun utk kejayaan islam dan kemenangan kaum muslimin...

Al kisah...
Pernah suatu ketika, seorang panglima perang akan berangkat bejihad bersama pasukannya. Tetapi sebelum meninggalkan Madinah, beliau mengutus salah seorang komandan perang untuk ke Masjid dan melihat, siapa yang ada di masjid. Lalu datanglah sang komandan melaporkan bahwa tidak ada seorang pun di masjid kecuali Muhammad bin Wasi' rahimahullah (seorang tabi'in yang mulia). Beliau berada di masjid menengadahkan tangan dan mendoakan kemenangan serta kejayaan kaum muslimin. Lalu berkatalah sang panglima, "Sesungguhnya berdo'anya Muhammad bin Wasi' lebih aku sukai daripada seribu pasukan."

Jadi, berhentilah menjadi orang yang pasif dalam dakwah dan perjuangan ini, meski dengan sebait do'a. Jangan cuma menjadi sang pemimpi, bercita2 setinggi langit tetapi tidak ada usaha untuk merealisasikan. Kita...selalu bermimpi duduk berhadapan dengan para sahabat, tabi'in, syuhadaa'...di atas dipan2 terindah di dalam Surga. Sedang kita lupa untuk mencari jalan bagaimana mewujudkannya. Bahkan kita terus saja santai, padahal kita tau, tidak ada diantara kita yang mampu menyamai setengah mud dari infak mereka, karena tak ada di antara kita yang mampu berinfak emas sebesar gunung Uhud. Wallahu waliyyuttaufiq...

..:::: 10 NASEHAT UNTUK PENGANTIN WANITA ::::...


Alangkah indah nasehat seorang ibu untuk putrinya yang hendak dinikahkan dengan Al-Harits bin ‘Amr al-Kindi. Dia berpesan:

Wahai putriku, sesungguhnya jikalau wasiat tak lagi diberikan untuk seorang yang beradab dan bernasab mulia, tentu takkan kuberikan wasiat ini untukmu. Namun, wasiat adalah pengingat bagi orang yang berakal dan pemberi peringatan bagi orang yang lalai.

Wahai putriku, seandainya anak perempuan tak lagi membutuhkan suami karena ayah bundanya telah mencukupinya, sesungguhnya engkau orang yang paling tak butuh terhadap suami. Namun, kita ini diciptakan untuk kaum laki-laki, sebagaimana pula diciptakan kaum laki-laki untuk kita.

Sabtu, 23 November 2013

Ketika Syi'ah Tidak Mampu Menjawab...

Apakah Anda beriman kepada takdir?

Jika Anda mengatakan "Iya", saya katakan kepada Anda : "Mengapa Anda menyakiti diri dengan memukul-mukul badan, berteriak dan menangisi al-Husain?"

Jika Anda mengatakan bahwa Anda tidak beriman kepada takdir, selesailah urusan ini dengan pembangkangan Anda terhadap takdir dan ketidak ridhaan Anda terhadap hikmah Allah Ta'ala.

******

Apakah keluarnya al-Husain ke Karbala dan terbunuhnya beliau merupakan kemuliaan untuk Islam dan kaum muslimin atau sebaliknya, kehinaan untuk Islam dan kaum muslimin?

Jika Anda mengatakan kemuliaan untuk Islam dan kaum muslimin, saya katakan, mengapa kalian menangisi hari yang merupakan kemuliaan Islam dan kaum muslimin? Apakah kemenangan Islam itu telah menyakiti Anda?

Nasib Menjadi Wanita Syiah

Untuk kedua kalinya wanita itu pergi ke dokter Hanung, seorang dokter spesialis kulit dan kelamin di kota Bandung. Sore itu ia datang sambil membawa hasil laboratorium seperti yang diperintahkan dokter dua hari sebelumnya. Sudah beberapa Minggu dia mengeluh merasa sakit pada waktu buang air kecil (drysuria) serta mengeluarkan cairan yang berlebihan dari vagina (vaginal discharge).

Sore itu suasana di rumah dokter penuh dengan pasien. Seorang anak tampak menangis kesakitan karena luka di kakinya, kayaknya dia menderita Pioderma. Di sebelahnya duduk seorang ibu yang sesekali menggaruk badannya karena gatal. Di ujung kursi tampak seorang remaja putri melamun, merenungkan acne vulgaris (jerawat) yang ia alami.

Jumat, 06 September 2013

::HAKIKAT CINTA::



أحـبـك حـبـاً لـو تـحبين مـثـلــــــــــــه أصـابـك من وجـــدي عـلـى جـنـونــي

Aku sungguh mencintaimu dengan cinta yang jika kau merasakan cinta ini niscaya kau akan gila karenanya

أحـبـك كالـبـدر الـذي فـاض نـــــوره على فـيـح جـنـات و خـضـر تـــــلال

aku mencintaimu laksana bulan yang cahayanya menerangi taman nan luas dan bukit nan hijau..

أحـبـك حـتـى كـأن الـهـــــــــــــــــــــوى تـجـمـع و ارتـاح في أضـلــــــعـي

aku mencintaimu.. seakan-akan rasa cinta berkumpul dan merasakan ketenangan di tulang rusukku,,,

فـلـو كـان لي قـلـبـان عـشـت بـواحــد و أبـقـيـت قـلـبـاً في هـواك يـعـذب

kalaulah ku memiliki dua hati.. aku kan hidup dengan satu hati.. dan aku sisakan satu hatinya tertawan dengan mencintaimu..

ـحرتـني حبـيـبتي بـسواد عيونـهـــا إنـمـا السـحـر في سـواد الـعـيـــــــــــون

cintaku kau menyihirku dengan hitam matamu.. sesungguhnya sihir itu ada pada hitamnya mata..

نقل فؤادك حيث شئت من الهــــــــــوى ما الــحـب إلا لـلـحـبـيــــــــــب الأول

palingkanlah hatimu kepada siapa saja yang kau cinta.. tidaklah cinta kecuali kembali kepada cinta yang pertama..

janganlah kau berdusta atas nama cinta.. lalu kau lampiaskan cinta dengan syahwatmu.. jagalah hati dengan cinta Nya.. karena betapapun kita memalingkan hati, hanya kepada Nya lah kita kembali.. dan hanya Ia lah cinta Nya abadi..

kecantikan yang mempesonamu.. apalah artinya jika hanya menyesatkanmu.. jangan tertipu dengan bisik godaannya.. betapa banyak orang yang mengaku patah hati.. padahal cinta belum lah halal baginya.. lalu merenunglah ia dan menangisinya.. sudikah ia menangisi maksiatnya karena enggan menjauh darinya??

sesungguhnya cinta hakiki membawa kepada kebahagiaan abadi.. raihlah cinta yang berpahala.. cinta yang suci di atas perjanjian yang kuat.. Ia menggambarkannya sebagai "mitsaqon gholidzho"

"...Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.” (An-Nisa: 21)

-allahummaghfirlii maa qoddamtu wa maa akh-khortu-

copast dari arabic.web.id

Kamis, 27 Juni 2013

Cintailah Ahlul 'Ilmi


Tuntutlah 'ilmu, jika engkau tidak mampu, maka cintailah para ahlul 'ilmi, jika engkau tidak mencintai mereka, janganlah membencinya 
[Wasiat Abu Darda -radhiyallahu 'anhu-]

Menuntut 'ilmu, sudah tidak diragukan lagi hukum wajibnya, bahwa dia adalah sunnah Rasulullah yang sangat utama. Tapi tahukah kita bahwa MENCINTAI AHLUL 'ILMI adalah sebuah sunnah?

Kita mungkin bisa mengingat-ingat kembali kisah 'Abdullah bin 'Abbas yang berguru kepada Zaid bin Tsabit ridwanullahi 'alayhim ajma'in. Dimana pada saat itu Zaid bin Tsabit berada di atas sebuah kendaraan dan Ibnu 'Abbas menuntun kendaraannya. Lalu turunlah Zaid bin Tsabit dan mengatakan bahwa Ibnu 'Abbas lah yang lebih pantas berada di atas kendaraan dan ia yang menuntun kendaraannya (krn Ibnu 'Abbas adalah anak dari paman Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam). Tapi apa yang dikatakan oleh Ibnu 'Abbas? Beliau malah mengatakan bahwa "Seperti itulah Nabi kami mengajarkan kami untuk bersikap kepada para ulama'."

Inilah bukti kecintaan Ibnu 'Abbas kepada para ulama. Maka siapa diri kita yang berani mencela ulama'? menjauhkannya dari ummat? Merasa diri lebih dari mereka?

Ketahuilah bahwa ini adalah bentuk menyepelekan ulama' dan bentuk kebencian kepada ahlul 'ilmi. Maka berhati-hatilah dari memakan bangkai para ulama', sang pewaris para Nabi.
Wallohu a'lam wal musta'an.

Jumat, 21 Juni 2013

SERIAL MENAPAKI JEJAK SALAF DALAM MENUNTUT ILMU #6

ILMU DAN ADAB, ADAB DAN ILMU

Alangkah  indahnya  ilmu  yang  dihiasi dengan  akhlak  mulia  dan  adab  yang  terpuji.  Sebaliknya  ketika  ilmu jauh  dari adab  dan  akhlak  mulia  seolah  ia  bunga  bangkai. Menarik  perhatian  tetapi menyebarkan  bau  busuk  atau  bunga  yang  indah  tapi  berduri.

Ilmu  dan  adab,  adab  dan  ilmu  dua sisi  mata  uang  yang  tidak  bisa  dipisahkan.
Bagaimana  gerangan  api  tanpa  kayu bakar?  Bagaimana  dia  akan  menyala  dan  menerangi??  Demikianlah ilmu  tanpa  adab. Bagaimana pula kiranya tubuh tanpa ruh?? Ia hanyalah bangkai! Demikianlah adab tanpa ilmu.

SERIAL MENAPAK JEJAK SALAF DALAM MENUNTUT ILMU #5

Amalkan Ilmumu!

Berapa ayat yang sudah kita kaji?
Berapa hadits yang telah kitapelajari?
Sudah kita mengamalkan ilmu yang telah kita raih?

Imam asy-Syafi’I berkata, “Ilmu itu bukan yang apa yang dihapalkan. Ilmu itu adalah yang bermanfaat, antara lain membuahkan ketenangan yang berkesinambungan, charisma, khusyu’, tawadhu’ dan tunduk kepada Allah.”

Imam Malik pernah menasehati Khalifah Harun ar-Rasyid, “Apabila diajarkan kepadamu ilmu, hendaklah tampak pada dirimu ilmunya, ketenangannya, kepribadiannya, kharismanya, serta kesabarannya. Karena Nabi shollallahu 
‘alaihi wa sallama bersabda, ‘Para ulama adalah pewaris para nabi.”[1]

SERIAL MENAPAK JEJAK SALAF DALAM MENUNTUT ILMU #4

Sucikan Jiwamu dan Raihlah Ilmu

Jiwa yang suci, batin yang bersih membuat hati cemerlang. Sehingga semakin mudah memahami ilmu. Jika ilmu dunia bisa diraih dan dikuasai oleh siapa saja sekalipun seorang pe-maksiat ataupunkafir. Tidak demikian dengan ilmu syar’I yang sangat agung dan mulia. AllahTa’ala tidak meng-anugerahkannya kecuali kepada orang-orang yang bertakwa kepada-Nya.

Allah Ta’ala berfirman, (Artinya), “Dan bertakwalah kepadaAllah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”[1] 

Ibnu Katsir menjelaskan makna ayatini, “(bertakwalah kamu kepada Allah) maknanya : takutlah kepada-Nya, dan senantiasalah merasakan pengawasan-Nya. Ikutilah perintah-Nya serta tinggalkan larangan-Nya.
( Allah mengajarmu) maknanya seperti firman Allah Ta’ala, (Artinya), “Hai orang-orang beriman,jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan”.[2]
Dan seperti firman-Nya, (Artinya), “Hai orang-orang yang beriman (kepada Para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan.”[3]

آدَابُ الطَّالِبِ فِي نَفسِهِ (ADAB-ADAB SEORANG THOLIB TERHADAP DIRINYA)

بسم الله الرّحمان الرّحيم

آدَابُ الطَّالِبِ فِي نَفسِهِ
ADAB-ADAB SEORANG THOLIB TERHADAP DIRINYA

تطهيرُ القلبِ مِن آلِّ غشٍ و غلٍ و حسدٍ و سوءِ معتقدٍ أو خلقٍ ليصلُحَ بذالك لقبولِالعلمِ و حفظِه.
“Membersihkan hati dari kedengkian, dendam dan hasad serta jeleknya keyakinan atau akhlak agar dengan itu dapat menerima ilmu dan menghafalnya dengan baik.”

حسنُ ا
لنّيّةِ في طلبِ العلمِ بأن يقصدَ به وجهَ اللهِ تعالى و العملَ به و إحياءَ السّنّةِو تنويرَ قلبِه و تحلِيَةَ باطنِه.
“Memiliki niat yang baik dalam tholabul ilmi dengan bertujuan meraih keridhoan Alloh Ta’ala dan mengamalkanya serta menghidupkan sunnah, menerangi hatinya dan mengisi batinnya.”

المبادرةُ إلى تحصيلِ العلمِ في وقتِ الشّبابِ, و لايغتر بخدعِ التّسويفِ و التَّأمِيلِ,فإنّ آلَّ ساعةٍ تُمضِي مِن عمرِه لا بَدَلَ لها و لا عِوَضَ.“
Bersegera untuk mencapai ilmu di waktu muda, jangan terpengaruh dengan tipuan orang-orang yang mengulur-ngulur (waktunya) karena setiap waktu yang telah lewat dari umur tidak ada penggantinya.”

Senin, 17 Juni 2013

SERIAL MENAPAK JEJAK SALAF DALAM MENUNTUT ILMU #3

Ikhlaslah dan Tahanlah Lidah!

Layaknya sebuah ibadah, maka niat yang ikhlas dan tujuan yang benar dalam menuntut ilmu adalah syarat utama. Dan keikhlasan dalam menuntut ilmu bukan sekedar di pangkal jalan, namun harus terus diperbaharui dan dijaga sepanjang jalan hingga ke ujung jalan.

Inilah yang paling berat!
Kurangnya berkah ilmu.
Tidak tampak buahnya dalam prilakusehari-hari.
Mudah goyah dan tidak istiqomah.
Diantara penyebabnya adalah niatyang tidak ikhlas dan tujuan yang keliru dalam menuntut ilmu.

Apa yang dimaksud ikhlas dalam menuntut ilmu?

"Kami Saling Mencintai"

Bismillah. Alhamdulillah hamdan katsiran thoyyiban mubarokan fiihi. Assholatu wassalamu 'ala Rasulillah wa 'ala alihi wa shahbihi wa man wala'.

Sekilas melirik judul tulisan ini, mungkin biasa saja. Memang akan sangat biasa dijumpai dalam berbagai tulisan, terutama novel-novel, roman picisan, dan bahkan ungkapan ini kerap terdengar dari media-media seperti radio maupun TV. Entahkah itu drama percintaan, sinetron-sinetron, dsb. 
Well, sebenarnya tidak ada masalah dengan ungkapannya. Tetapi yang menjadi masalah adalah momen diungkapkannya.

SERIAL MENAPAK JEJAK SALAF DALAM MENUNTUT ILMU #2

Lebih Manis dari Madu :

Mendengar kata nikmat dan lezat barangkali pikiran kita langsung membayangkan makanan atau minuman yang palingkita sukai. Karena memang tidak sedikit dari manusia himmah-nya masih sebatasbagaimana mengisi perut dan memenuhi kebutuhan nafsu..Allahul Musta’aan.

Dulu, as-Salafush Sholeh sebagian mereka kurang makan dan tidur karena mengkaji ilmu. Sebagian merekamakan sekedarnya tanpa berkeluh kesah di jalan ilmu. Karena semua itu telahtergantikan oleh indah, nikmat dan lezatnya ilmu yang mereka tuntut.

SERIAL MENAPAK JEJAK SALAF DALAM MENUNTUT ILMU #1

Salaf dan Kemuliaan Ilmu Serta Ahlinya :

Saudaraku ..kenalkah anda ‘Atho’ bin Abi Rabah?
Seorang imam terkemuka di masa tabi’in. Hidup pada tahun 27 –114/115 H.
Barangkali anda jauh lebih tampan dan lebih sempurna secara fisik dari beliau. Beliau budak berkulit hitam, hidungnya pesek, kakinya pincang dan matanya buta. Di zaman sekarang, barangkali orang banyak enggan melirik orang yang berpenampilan seperti itu apalagi mendekati dan berbicara dengannya.
Tetapi tahukah anda wahai saudaraku?? Kemuliaan apa yangtelah diraihnya? Derjat tinggi seperti apa yang telah dicapainya??

Kamis, 13 Juni 2013

Ciri Orang Yang Benar Benar Bertaubat


Ciri Orang Yang Benar Benar Bertaubat

سئل سفيان بن عيينة - رحمه الله : (( ما علامة التوبة النصوح ؟ فقال : أربعة أشياء : قلة الدنيا ، و ذلة النفس ، و كثرة 
التقرب إلى الله تعالى بالطاعات ، و رؤية القلة والنقص في ذلك))

Suatu ketika Sufyan bin Uyainah mendapatkan pertanyaan, “Apa tanda orang yang benar benar bertaubat?”
Jawaban beliau, “Tandanya ada empat, merasa cukup dengan dunia yang sedikit, merasa hina di hadapan Allah, banyak mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan berbagai amal ketaatan dan menganggap sedikitnya dan kurangngnya ibadah yang telah dia lakukan” [Min Akhlaq Salaf hal 82]

Memilikimu

Saya mencintai sunset, 
menatap kaki langit, ombak berdebum
Tapi saya tidak akan pernah membawa pulang matahari ke rumah, 
Walaupun itu bisa dilakukan, tetap tidak akan saya lakukan

Saya menyukai bulan,
entah itu sabit, purnama, tergantung di langit sana
Tapi saya tidak akan memasukkannya dalam ransel,
kalaupun itu mudah dilakukan, tetap tidak akan saya lakukan

Ukhty....Dia Adalah Suami Orang....

Bismillahirrahmanirrahim.


Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh yaa akhowat fillah.

Catatan singkat untuk kita. Ini tetap menjadi nasehat untuk diri pribadi.
Fenomena facebook, ”sekiranya engkau sudah tau bahwa itu adalah suami orang, kenapa pula masih suka berkomunikasi hingga bersenda gurau dengan suami orang”

Ada yang mengatakan bahwa cinta itu buta. Benarkah?  
Ada yang mengatakan bahwa cinta itu anugrah. Benarkah?
Ada pula yang mengatakan bahwa cinta itu dari mata turun ke hati. Benarkah?
Ada juga yang mengatakan bahwa cinta itu rela berkorban, suci, saling menerima kekurang . . . . .bla,,bla,,bla,,

Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan



عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ زَوْجَ بَرِيرَةَ كَانَ عَبْدًا يُقَالُ لَهُ مُغِيثٌ كَأَنِّى أَنْظُرُ إِلَيْهِ يَطُوفُ خَلْفَهَا يَبْكِى ، وَدُمُوعُهُ تَسِيلُ عَلَى لِحْيَتِهِ ، فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – لِعَبَّاسٍ « يَا عَبَّاسُ أَلاَ تَعْجَبُ مِنْ حُبِّ مُغِيثٍ بَرِيرَةَ ، وَمِنْ بُغْضِ بَرِيرَةَ مُغِيثًا » . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « لَوْ رَاجَعْتِهِ » . قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ تَأْمُرُنِى قَالَ « إِنَّمَا أَنَا أَشْفَعُ » . قَالَتْ لاَ حَاجَةَ لِى فِيهِ

Dari Ikrimah dari Ibnu Abbas sesungguhnya suami Barirah adalah seorang budak yang bernama Mughits. Aku ingat bagaimana Mughits mengikuti Barirah kemana dia pergi sambil menangis (karen“Wahai Abbas, tidakkah engkau heran betapa besar rasa cinta Mughits kepada Barirah namun betapa besar pula kebencian Barirah kepada Mughits.” Nabi bersabda kepada Barirah, “Andai engkau mau kembali kepada Mughits?!” Barirah mengatakan, “Wahai Rasulullah, apakah engkau memerintahkanku?” Nabi bersabda, “Aku hanya ingin menjadi perantara.” Barirah mengatakan, “Aku sudah tidak lagi membutuhkannya” (HR. Bukhari no. 5283)

Ma'had Al Birr Makassar Menerima Mahasiswa Baru Program Bahasa Arab

MA'HAD AL BIRR 
Universitas Muhammadiyah Makassar
MENERIMA MAHASISWI BARU
Program Bahasa Arab 

MENGAPA PILIH AL BIRR???
* Bahasa Pengantar Berbahasa Arab
* Kurikulum Standar LIPIA
* Pengajar Lulusan Timur Tengah dan LIPIA
* Gedung dan Ruang Belajar Representative
* Laboratorium Bahasa & Perpustakaan
* Tersedia Kelas Pagi dan sore (ikhwan)
* Terdaftar sebagai mahasiswa(i) resmi Universitas Muhammadiyah Makassar sehingga setelah lulus di Ma'had, bisa langsung memilih jurusan di Fakultas Agama Islam UNISMUH Makassar sebagai mahasiswa semester V.
* Tersedia asrama Ikhwan dan Akhwat (terbatas)

Program Belajar Tauhid Jarak Jauh at-Tarbiyah

Silabus Program Belajar Tauhid Jarak Jauh at-Tarbiyah

Berikut ini adalah gambaran silabus pelajaran tauhid yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar tauhid jarak jauh Program at-Tarbiyah.

Semester I: 23 Materi
Materi Pengantar
  1. Empat Kewajiban Setiap Insan [sumber: Tsalatsat al-Ushul]
  2. Tiga Ciri Kebahagiaan [sumber: al-Qawa'id al-Arba']
  3. Urgensi Ilmu Sebelum Beramal [sumber: Tsalatsat al-Ushul]
  4. Hakikat Millah Ibrahim [sumber: al-Qawa'id al-Arba']
  5. Hakikat dan Kedudukan Tauhid [sumber: Kitab at-Tauhid]

Kebaikan dan Kemaksiatan Masing-masing Memiliki Anak

Sesungguhnya kemaksiatan yang dilakukan seorang. Jika seorang hamba telah melakukan sebuah kebaikan, maka kebaikan yang berada di dekatnya mengatakan: “Hendaklah engkau mengamalkan aku juga!”. Jika dia telah mengamalkan kebaikan kedua, maka kebaikan ketiga akan mengatakan seperti itu juga , dan begitu seterusnya. Akhirnya kemaksiatan seorang hamba akan melahirkan kemaksiatan-kemaksiatan yang lain, sehingga pelakunya susah dan berat meninggalkannya. Sebagian salaf mengatakan: “Sesungguhnya diantara hukuman keburukan adalah terjadinya keburukan setelahnya, dan sesungguhnya di antara pahala kebaikan adalah kebaikan setelahnya”

Beramal Untuk Akhirat


Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah berkata, “Kebiasaan para ulama terdahulu adalah menulis nasehat satu sama lain dengan kata-kata semacam ini: Barangsiapa yang memperbaiki hatinya, maka Allah akan memperbaiki kondisi lahiriyahnya. Barangsiapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia. Barangsiapa yang beramal untuk akhiratnya, maka Allah akan mencukupkan baginya urusan dunianya.”.”

(lihat Mawa’izh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal. 33-34)

Rabu, 12 Juni 2013

>>Yang Berwibawa dalam Kelelakian (Syair Anti Galau-galauan)


Bismillaahi walhamdu lahu wa na’udzu bihi minal fitan

Mereka bertanya tentang ikhwan yang hanya berteman dengan ikhwan

Aku katakan ini bukan tentang kebencian kepada wanita yang memang dasarnya rupawan
Kami hanya tak ingin tertekan oleh rayuan syaitan di balik nama-nama menawan

Mereka, para jelita yang rupawan, berduyun-duyun menawarkan pertemanan
Mereka, bidadari dunia maya datang memberi salam, sapa, canda dan puji-pujian

Bukan tak hiraukan, tapi maaf hati ingin berkelindankan suci seutuhnya dalam balutan iman
Kami lelaki ingin berwibawa dalam kelelakian
Dan engkau wanita, berusahalah bersembunyi dalam cangkang iman
Jangan engkau bawa kenistaan atas nama pertemanan

***

Rabu, 24 April 2013

Ilmu itu....

Imam Syafi’i rohimahulloh telah membuat perumpamaan bagi penuntut ilmu syar’i yang tidak berdasarkan hujjah. Beliau berkata:
مَثَلُ الَّذِيْ يَطْلُبُ الْعِلْمَ بِلاَ حُجَّةٍ كَمَثَلِ حَاطِبِ لَيْلٍ، يَحْمِلُ حُزْمَةَ حَطَبٍ وَفِيْهِ أَفْعَى تَلْدَغُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِيْ.
Perumpamaan orang yang mencari ilmu tanpa hujjah adalah seperti orang yang mencari kayu bakar pada malam hari, ia membawa seikat kayu, di mana di dalamnya terdapat ular yang siap mematuknya, sedangkan dia tidak mengetahuinya.” (Manaqib Syafi’i, karya al-Baihaqi, jilid 2, hal. 143; al-Madkhol, karya beliau juga, no. 262, hal. 211; Hilyah al-Auliya`, jilid IX, hal. 125; Adab asy-Syafi’i, karya Abu Hatim, hal. 100; Tawaali at-Ta`siis, karya al-Hafidz Ibnu Hajar, hal. 135)

Minggu, 03 Maret 2013

Amal Shalihku Adalah Kecintaanku


Suatu ketika tiba-tiba seorang guru bertanya kepada salah seorang muridnya, Wahai Hatim sudah lama engkau menyertai Syaqiq Al Balkhi, aku ingin tahu pelajaran apa saja yang engkau peroleh dalam kebersamaan itu? Maka sang muridpun kemudian serta merta menjawab: ada delapan perkara, dan pelajaran pertama dan utama yang diungkapkannya adalah: “Sungguh aku telah mencermati makhluk yang bernama manusia, dan kudapat bahwa setiap orang punya kecintaan, namun tatkala mereka telah sampai pada tempat peristrahatan terakhirnya di dunia (kubur), iapun berpisah dengan kecintaannya itu, maka akupun jadikan amal sholehku sebagai kecintaanku, agar ia tetap menyertaiku masuk ke dalam kuburku

Senin, 25 Februari 2013

Sudah Bertaqwa-kah Kita???

 Segala puji bagi Allah, Dzat yang paling berhak untuk kita takuti dan tempat kita memohon ampunan. Salawat dan keselamatan semoga terus tercurah kepada teladan terbaik, seorang hamba yang telah diampuni dosa-dosanya namun senantiasa beristighfar dan bertaubat kepada-Nya minimal tujuh puluh kali setiap harinya, semoga keselamatan juga terlimpah kepada para sahabatnya, dan segenap pengikut setia mereka. Amma ba’du.

Taqwa merupakan sebab keberuntungan. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Bertaqwalah kalian kepada Allah, mudah-mudahan kalian beruntung.” (QS. al-Baqarah: 189 lihat juga QS. Ali Imran: 130 dan 200). Ini artinya, barangsiapa yang tidak bertaqwa kepada Allah maka dia tidak menempuh jalan yang akan mengantarkan dirinya menuju keberuntungan (lihat Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 88).

Jadilah Manusia Langit

Siapakah yang kami maksud dalam judul di atas sebagai "Manusia Langit"? Mereka adalah yang terkenal di kalangan penghuni langit sebagai ahli ibadah, mukhlishin, dan ahli taqwa. Meskipun di dunia, dia adalah manusia yang dipicingkan mata ketika memandangnya, manusia dengan pakaian tertambal, dan manusia yang lisan manusia lain tidak lepas dari mencelanya disebabkan keterasingannya.
Mereka-lah yang gemar menyembunyikan amalan mereka, berpura-pura terkena flu ketika orang lain melihatnya menangisi dosa-dosanya, dan marah kepada manusia yang menyebut-nyebut amalan kebaikannya.

Sabtu, 23 Februari 2013

Galau? Berikut Do'a Pengusir Galau dan Sedih Beserta Syarahnya

Setelah ini akan datang do’a al-karbu ‘sedih’. Perbedaan antara al-karbu dan al-huznu adalah bahwa al-karbu kesedihan yang sangat mendalam. Sedangkan perbedaan antara al-hamm dan al-huznu dikatakan. “Keduanya adalah sama.” Padahal tidaklah demikian. Karena al-hamm terjadi pada perkara yang nyata dan masih ditunggu. Sedangkan al-huznu terjadi pada apa-apa yang teiah terjadi, dan al-hamm adalah kesedihan yang meleburkan manusia. Dia berkata, هَمَّنِي الشَّيْءٌ artinya sesuatu itu meleburkanku.”
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ

Jumat, 22 Februari 2013

Terjemah Kitab Matan Al Ajurumiyah

مُقَدِّمَةٌ
 بِسْمِ اَللَّهِ اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ
 أَنْوَاعُ اَلْكَلَامِ
 قَالَ اَلْمُصَنِّفُ -رحمه اَللَّهُ -:
 اَلْكَلَامُ : هو اَللَّفْظُ اَلْمُرَكَّبُ, اَلْمُفِيدُ بِالْوَضْعِ وَأَقْسَامُهُ ثَلَاثَةٌ : إِسْمٌ وَفِعْلٌ وَحَرْفٌ جَاءَ لِمَعْنًى
 فَالِاسْمُ يُعْرَفُ بِالخَفْضِ وَالتَّنْوِينِ,
وَدُخُولِ اَلْأَلِفِ وَاللَّامِ, وَحُرُوفِ اَلْخَفْضِ,
وَهِيَ مِنْ, وَإِلَى, وَعَنْ, وَعَلَى, وَفِي, وَرُبَّ, وَالْبَاءُ, وَالْكَافُ, وَاللَّامُ, وَحُرُوفُ اَلْقَسَمِ, وَهِيَ اَلْوَاوُ, وَالْبَاءُ, وَالتَّاءُ وَالْفِعْلُ يُعْرَفُ بِقَدْ, وَالسِّينِ وَسَوْفَ وَتَاءِ اَلتَّأْنِيثِ اَلسَّاكِنَةِ
 وَالْحَرْفُ مَا لَا يَصْلُحُ مَعَهُ دَلِيلُ اَلِاسْمِ وَلَا دَلِيلُ اَلْفِعْلِ.

Sabtu, 16 Februari 2013

Baca Kitab Silsilah Lughoh Al Arobiyyah


Bismillah
Kitab Silsilah Lughatul Arabiyah adalah kitab dasar yang dipelajari di ma'had-ma'had yang memiliki program i'dad lughowi. Sebagaimana di LIPIA dan ma'had-ma'had lainnya di Indonesia. Menggunakan kurikulum Saudi Arabia. Bagi yang ingin membaca kitab ini secara online, bisa lihat di sini. Selamat membaca!


Jangan Terlalu Banyak Menuntut Ilmu Agama Di Dunia Maya

Kemajuan teknologi di zaman ini membuat orang mudah mendapatkan berita dan mengakses ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan fasilitas di dunia maya melalui berbagai situs dan blog dan ditunjang dengan jejaring sosial di dunia maya seperti fecebook, twitter, google. Kita patut mensyukuri hal ini, sehingga mereka yang agak susah mengakses ilmu dan menghadiri majelis ilmu bisa memperoleh ilmu agama terutama yang wajib dipelajari. Seperti tempat yang jarang ada majelis ilmu dan bagi wanita yang memang dianjurkan lebih banyak berdiam diri di rumah sesuai kodratnya.

Namun fenomena ini bisa menjadi kurang baik bagi mereka yang berlebihan dalam menuntut ilmu agama di dunia maya, walaupun ada juga yang beralasan menuntut ilmu agama padahal hanya ingin berlama-lama keasyikan atau kecanduan internet dan dunia maya. Dampak sikap berlebihan ini yang kurang baik adalah ditinggalkannya majelis ilmu di dunia nyata atau porsinya sangat sedikit. Padahal menuntut ilmu agama di dunia nyata dengan menghadiri majelis-majelis ilmu sangat banyak faidah dan manfaatnya dan tidak bisa dicapai melalui dunia maya. Dan hasilnya tentu jauh berbeda.

Cara-Cara Menuntut Ilmu



Diantara sebab-sebab yang bisa meneguhkan hati dalam menuntut ilmu syar‘i yaitu:
  1. Mengikhlaskan Niat
    Sesungguhnya menuntut ilmu agama termasuk ibadah karena hal ini merupakan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah ta‘ala dan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sesuatu yang terdapat perintah di dalam Al-Qur‘an dan sunnah rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melakukannya merupakan ibadah. Adapun ibadah harus dikerjakan dengan ikhlas. Imam Ahmad rahimahullah pernah ditanya tentang bagaimanakah niat yang benar dalam menuntut ilmu. Beliau rahimahullah menjawab, “Ia berniat untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya.”Ikhlas dalam menuntut ilmu adalah menjadikan tujuan dari menuntut ilmu tersebut untuk mencari wajah Allah ta‘ala, bukan untuk mencari berbagai macam tujuan dunia. Di samping itu, dia niatkan dalam menuntut ilmu untuk menghilangkan kebodohan pada dirinya.
  2. Bertahap
    Yaitu belajar sedikit demi sedikit dimulai dari perkara yang ringan. Begitulah seharusnya seorang penuntut ilmu. Hendaknya ia belajar dari yang ringan terlebih dahulu, baru kemudian meningkat secara bertahap.

Kajian Online VS Offline

Bismillah. Alhamdulillahilladzi hadaana lihadza wa ma kunna linahtadiya law laa an hadaanallah....
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala atas limpahan nikmat dan karunia yang masih diberikanNya kepada diri-diri kita hari ini, dimana kita masih menyandang status sebagai seorang muslim dan berjalan di atas manhaj nubuwah yang lurus insyaAllah, aamiin. Salawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam beserta sahabat dan orang-orang yang masih iltizam mengikuti sunnah beliau.

Sungguh sebuah nikmat yang sangat besar dari Allah, bahwa hari ini, teknologi semakin berkembang pesat, dan memberikan dampak positif bagi kehidupan ummat manusia. Diantaranya, ia menjadi sebab menjadi mudahnya beberapa urusan kaum muslimin. Meskipun tidak dipungkiri bahwa dampak negatifnya juga sangat besar. Sehingga benar-benar dibutuhkan ilmu syar'i untuk menimbang maslahat dan mudharat produk-produk teknologi tersebut dalam mempengaruhi aktifitas duniawi maupun ukhrawi seorang muslim.