Jumat, 21 Maret 2014

يوم الجمعة 21/03/2014

هذا اليوم في المعهد

في معهدنا، هناك برنامج كل يوم، هو الخطابة
آنفا...دور صديقتي، اسمها زلفية أم زهري
تقدمت أمامنا عندما يذكر اسمها... بدأ كلامها، وقالت أن خطابتها تحت الموضوع "فضيلة القرآن"
وذكرت أحد الحديث عن فضيلة قراءة القرآن : اقرءوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه
فلم تنتهي قراءتها،  قد بكت...
سكتنا بسبب ذلك...
أستغفرالله... نحجرالقرآن...فصارالقرآن بعيدا عن حياتنا...
لعل الله يقربه في قلوبنا...و جعله نورا في حياتنا...
آمين...

Hati-hati dengan KEPO

Bismillah....
Saudaraku....ini hanya sepintas penggalan pikiran yang daritadi ingin kutulis.

Ini tentang KEPO (Knowing Everything Particular Object-entahlah ini benar atau tidak kepanjangannya). Kalian pasti tidak tabu dengan istilah itu. Tidak dipungkiri, adanya interaksi dunia maya memudahkan kita untuk mengetahui dengan cepat profil orang lain. Bukan sekedar profil bahkan, tapi juga aktifitas mereka sehari-hari. Hal ini meski dianggap biasa oleh beberapa kalangan yang memang memilih eksis dan gila popularitas, tapi bagi sebagian lainnya, sangat tidak enak dikepoin. Kalo kita yg dikepoin, mungkin lebih mending. Yang parah kalo kita yang menghabiskan waktu untuk kepoin orang. Ini penyakit, walaupun jarang yang menyadarinya. Asal teman2 tau, penyakit kepo itu bisa menular ke hati. Bisa menjadi hasad, dengki, iri, tajassus, su'udzhan, dan lainnya. Parah kan???

Jadi hati2, semakin banyak kita ingin tau urusan orang, maka stadium penyakit hati akan semakin tinggi.

Perlu kita ingat, salah satu dari penyakit tersebut, yaitu su'udzhan, sangat rentan menyerang para kepoers. Bagaimana tidak, mereka akan banyak menafsirkan sendiri maksud dari status2 yang diposting oleh objek kepo. Setelah ada su'udzhan, akan muncul lagi penyakit tajassus, sehingga berkembang menjadi saling sindir melalui berbagai kesempatan dan media.

Tentunya ini sangat miris...semoga Allah melindungi kita dr hal demikian. Karena, penyakit2 yang ditimbulkannya akan melahirkan kebencian terhadap saudara kita. Sedangkan kita tau, bahwa:

Pandangan rahmat akan menutup segala aib dan kesalahan orang yang kita sayangi, sedangkan pandangan kebencian, akan menutup segala kebaikan saudara kita di hadapan mata kita, sehingga yang terlihat hanya keburukannya semata. Lalu siapa yang kita untungkan dari kebencian kita? Tak lain dan tak bukan, dialah syaithan, yang sangat mencintai pertikaian dan perpecahan ukhuwah. Tsumma na'udzu billahi min dzaalik.

Kita berlindung kepada Allah dr buruknya akhlak  dan amalan kita, serta memperbaiki keimanan kita, menjauhkan dari segala bentuk penyakit hati dan apa2 yang bisa mendekatkan kita kepada penyakit tsb. Wallahu waliyyuttaufiq...

Rabu, 19 Maret 2014

Untuk Seorang Sahabat...

Kawan...pernah di suatu hari engkau mengataiku "perawan tua", hatiku terusik, meski benar, tapi ku tak ingin gelar itu keluar dari lisanmu...

Kawan...saban hari engkau menasehatiku... wanita itu punya keterbatasan, setiap bertambah usianya, akan semakin melemah kekuatan rahimnya...maka cepatlah menikah

Kawan...di lain waktu engkau menyuruhku cepat menyelesaikan studi dan menikah, agar tak perlu bekerja di luar rumah

Kawan...kemarin engkau bilang lagi, nikahkanlah adikmu....cukup engkau saja yg jadi perawan tua

Tapi...setelah itu engkau berkata, tenang kawan, tak usah risau...jangan bersedih, karena seseorang jika tak menikah di dunia, masih bisa ia menikah di surga. Yang penting kita menjalani hidup dengan mematuhi segala perintah Allah dan menjauhi laranganNya...

Betulll...yang penting...kita bisa masuk surga dulu...

Akhirnya kutau, semua sindiranmu, nasehat pedasmu, itu adalah motivasi bagiku...bukan utk merendahkanku...

Hidup tak sesederhana apa yang kita bayangkan...jangan tinggal terpaku, berjalanlah di jalan yang lurus, jangan menoleh, jangan berbalik, dan jangan berbelok jika tak ada perintah utk itu...

Al hayaatu tastamir...hidup terus berjalan...usah bersedih, atas apa yg belum ditakdirkan. Cukup syukuri nikmat lain yang sering engkau lalai memperhatikannya...

Kawan...terimakasih...engkau kan terus menjadi kawanku, meski kau tak pernah merasa aku ini kawanmu...

Banyak belajar darimu, menjadi pribadi yang belajar tegar si atas kerapuhan, kuat di atas kedhaifan....

Kawan...semoga Allah menjagamu, keluargamu, dan membalas semua kebaikanmu dengan kebaikan yang lebih besar...