Kawan...pernah di suatu hari engkau mengataiku "perawan tua", hatiku terusik, meski benar, tapi ku tak ingin gelar itu keluar dari lisanmu...
Kawan...saban hari engkau menasehatiku... wanita itu punya keterbatasan, setiap bertambah usianya, akan semakin melemah kekuatan rahimnya...maka cepatlah menikah
Kawan...di lain waktu engkau menyuruhku cepat menyelesaikan studi dan menikah, agar tak perlu bekerja di luar rumah
Kawan...kemarin engkau bilang lagi, nikahkanlah adikmu....cukup engkau saja yg jadi perawan tua
Tapi...setelah itu engkau berkata, tenang kawan, tak usah risau...jangan bersedih, karena seseorang jika tak menikah di dunia, masih bisa ia menikah di surga. Yang penting kita menjalani hidup dengan mematuhi segala perintah Allah dan menjauhi laranganNya...
Betulll...yang penting...kita bisa masuk surga dulu...
Akhirnya kutau, semua sindiranmu, nasehat pedasmu, itu adalah motivasi bagiku...bukan utk merendahkanku...
Hidup tak sesederhana apa yang kita bayangkan...jangan tinggal terpaku, berjalanlah di jalan yang lurus, jangan menoleh, jangan berbalik, dan jangan berbelok jika tak ada perintah utk itu...
Al hayaatu tastamir...hidup terus berjalan...usah bersedih, atas apa yg belum ditakdirkan. Cukup syukuri nikmat lain yang sering engkau lalai memperhatikannya...
Kawan...terimakasih...engkau kan terus menjadi kawanku, meski kau tak pernah merasa aku ini kawanmu...
Banyak belajar darimu, menjadi pribadi yang belajar tegar si atas kerapuhan, kuat di atas kedhaifan....
Kawan...semoga Allah menjagamu, keluargamu, dan membalas semua kebaikanmu dengan kebaikan yang lebih besar...