Rabu, 03 Maret 2010

Ukhti,renungkanlah...

Ukhti…hari ini ingin kuceritakan padamu, yang semoga engkau juga bisa mengambil ibrah dari apa yang kuceritakan ini. Saat usia telah merangkak, menuju masa-masa kedewasaan, ya ukhti..saat ini, saat kuceritakan hal ini kepada engkau, saat jari-jariku mengetik satu per satu huruf ini yang kurangkai menjadi kata, ada rasa yang berkecamuk dalam hatiku. Aku tak tau ini rasa apa. Sesal, mungkin iya. Ini adalah perasaan yang sangat amat jarang kurasakan dan kunikmati seperti saat ini. Aku baru sadar, betapa Dia sangat mencintaiku. Sangat… semoga engkau pun merasa demikian. Engkau ingin melihat buktinya? Tak perlu engkau melihatku ukh, tapi bercerminlah pada hatimu. Sadarkah…selama usiamu, Dia telah memberikan nafas yang secara gratis bisa engkau hirup tiap detik? Mungkin ini hal yang sangat jarang engkau renungi. Tapi saat ini, mulailah merenung!


Sadarkah…Dia yang senantiasa memberikan kesehatan kepadamu, hingga saat ini engkau masih bisa tersenyum, menjalani kehidupanmu yang mungkin saja telah jauh dari garis-garis syariatNya? Lihatlah..betapa Ia sangat mencintaimu. Bahkan ketika sakit ditimpakan kepadamu, janji syurga untukmu tatkala kesabaran kau jadikan sebagai penghibur hatimu.

Sadarkah…Dia menakdirkanmu lahir dari rahim seorang muslimah yang mungkin membuatmu hari ini masih ber-KTP Islam walaupun keseharianmu jauh dari nilai-nilai Islam?

Sadarkah ukhti, hari ini engkau masih memiliki ayah bunda yang tak semua orang masih memilikinya, ukhti…itu tanda sayangNya padamu, Dia membukakan satu jalan lagi bagimu untuk memasuki jannahNya, maka berbaktilah kepada kedua orangtuamu.

Ukhti, hari ini engkau berhijab? Kenapa? Karena engkau telah mengilmuinya. Lihatlah, tak banyak hambaNya yang dipilih tuk duduk di majelis ilmuNya. Itu karena cintaNya kepadamu, Dia menjadikanmu orang yang masuk dalam barisan ghuraba yang memperjuangkan agamaNya, sebagai thalabul ‘ilmu syar’i, di saat orang-orang sibuk dengan dunianya. Itupun kadang engkau masih melalaikan amanahmu, padahal engkau tahu, itu amanah Allah. Engkau masih lebih memilih tidur daripada mendatangi majelis-majelis dzikir tempat namaNya disebut dan dipelajari.

Ukh…hari ini hitunglah berapa orang yang telah dipersaudarakanNya denganmu karenaNya? Saudara yang senantiasa mengingatkanmu, menasihati, tempatmu berkeluh kesah setelah padaNya? Hitunglah..Jika hanya satu, maka sesungguhnya engkau telah mendapatkan harta seluas bumi dan isinya. Karena seorang saudara seiman lebih mahal harganya daripada dunia dan isinya. Maka, jika engkau ingin menjadi orang yang kaya, perbanyaklah silaturrahim. Itu karena cintaNya, walaupun terkadang lisan-lisanmu tak tahan untuk tak membicarakan aib saudaramu itu.

Saudariku….berapa kali engkau telah terjembab dalam maksiat? aku tak yakin engkau bisa menghitungnya. Mungkin saat ini, engkau masih dikeluarkan dari lembah bernama maksiat itu, itu karena cintaNya. Dan tahukah engkau ukhti, Dia tak pernah bosan tuk menerima taubatmu hingga engkau bosan untuk memohon ampun padaNya. Walaupun di saat malam datang, engkau masih memilih memperpanjang tidurmu daripada sekedar mengambil wudhu dan bersimpuh di hadapanNya.

Sebegitu pongahkah dirimu??? Untuk sekedar menyebut namaNya di saat bersin pun terkadang engkau lupa.

Sebegitu sombongkah dirimu??? Untuk sekedar beristighfar saat lalai pun engkau enggan. Innalillah…

Bertanyalah ukhti..siapakah dirimu???aku dan dirimu bukanlah siapa-siapa, hanya hamba yang kecil yang tak memiliki daya kecuali atas kehendakNya. Siapakah dirimu yang dengan lancangnya mengkhianati cintaNya? Dengan sebegitu banyak nikmat yang telah diberikanNya kepadamu, bahkan tak ada hamba yang mampu menghitungya, engkau masih saja enjoy dengan urusan-urusan duniawi yang melalaikanmu dari mengingatNya. Engkau mengumbar senyum kepada yang tak pantas, engkau mengumbar pandangan kepada apa yang bukan hakmu, engkau mendengar apa yang semestinya tak boleh engkau dengarkan, engkau berbicara tanpa menghiraukan hak-hak saudaramu atas dirimu, apa lagi…? atau engkau sudah lupa bahwa di sana, ada ancaman dan janjiNya bagi orang yang durhaka dan orang yang ta’at?

Ukhti, Allah itu Maha Cemburu kepada hambaNya. Karenanya, Dia melarang kita tuk bermaksiat kepadaNya. Apatah lagi, engkau bukan orang awwam, sesungguhnya Dia lebih cemburu kepada orang-orang yang berilmu ketika bermaksiat daripada orang-orang awwam yang bermaksiat.karena engkau adalah pilihanNya.
Saudariku, Dia mencintaimu dan mencintaiku… sangat… Tidakkah engkau ingin membalas cintaNya? Perlu engkau ketahui bahwa cintaNya itu tak berbatas yang balasan apapun tak akan cukup. Tapi minimal, jagalah hak-hakNya.janganlah engkau selewengkan cintaNya kepada hal-hal yang dilarangNya. Semoga Ia masih berkenan menitipkan hidayahNya kepada kita, memberikan kekuatan iman, dan mengampuni kita atas segala dosa serta menggantinya dengan kebaikan. Amiin.

Ummu Muhammad Al Fayyadh