Saudariku yg dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sungguh Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman:
“Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar” QS Al Ahzaab : 71....
Saudariku yg dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta'ala, di kehidupan kita tiada kebahagiaan yang sempurna, selain kebahagiaan seseorang dalam rumah tangganya,
dan kebahagiaannya di akhirat kelak. Begitu pula, tiada penderitaan yang paling menyakitkan, selain penderitaan dalam kehidupan rumah tangganya dan penderitaannya kelak di akhirat.....
Maka siapa saja yg merasa bahagia, dalam menjalani rumah tangganya, diapun pasti akan bahagia dalam menjalani hidup sesamanya. Begitu pula sebaliknya, jika dia merasakan kehilangan ketenangan jiwa didalam kehidupan rumah tangganya, maka kehidupannya dengan bersama yang lainpun akan terasa membosankan dan menyusahkan.....
Saudariku, taukah kamu? Kebahagiaan bukanlah bintang ajaib, yang jatuh kepada setiap orang, lantas kita akan merasakannya dan siapa yang tidak mendapatkan bintang itu, maka hidupnya akan menderita dan susah. Akan tetapi kebahagiaan terjadi dil uar kemampuan manusia, terjadi di luar ambang batas kesanggupan manusia, dan itu hanya bisa diraih dengan tekad yang kuat, usaha dan juga kerja keras. Kebahagiaan yang penuh aral melintang, dan juga batu terjang menghadang, kebahagiaan hakiki yang menjadi janji Rabbull ‘Izzati. Kebahagiaan yang tak jarang orang mati dalam meniti, hingga menjadikan sedikit sekali orang merindukannya, karena indahnya dunia,
Indahnya dunia dan banyaknya harta, telah melenyapkan dan mengalahkan janji Rabbnya.....
Saudariku yg dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta'ala, satu–satunya yang dapat menghantarkan kita ke dalam kebahagiaan, dan ketenangan di dunia, serta keselamatan dan keberuntungan kita di akhirat kelak, adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketaatan yang menuntut keikhlasan, ketaatan yang tidak menjadikan hati menjadi berat, ketaatan yang menuntut penerimaan yang tulus dalam diri kita, ketaatan yang menuntut pengorbanan, harta, keluarga, bahkan jiwa sekalipun dalam diri kita. Oleh kerana itu Saudariku yg dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sungguh indah bila tatanan rumah tangga dihiasi dengan bingkai ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Alangkah bahagianya bila suamimu adalah orang yang selalu mendermakan hidup, harta dan jiwanya untuk meraih kemuliaan di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, Keningnya senantiasa tunduk karena sujud, Lisannya tak pernah lelah karena berzikir, Keringatnya tak pernah kering dari amaliyah nya dan Debu dan luka yang selalu menyelimuti tubuh dan pakaiannya, hanya karena kecintaannya berjuang di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala....Ya Allah
Engkau…Ya, engkau dan anakmu, tak pernah memalingkannya untuk meraih kemuliaan di sisi Rabbnya, justru suamimu akan menjadikanmu dan anakmu sebagai bahtera yang menyelamatkan kehidupannya dan bukan sebagai penghalang atau penghancur kebahagiaannya. Suamimu akan selalu menanamkan sikap Qona’ah dan juga keperwiraan kepada keluarganya juga tidak pernah berkecil hati dengan segala pemberian Rabbnya.....
Saudariku yg dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta'ala, alangkah mulianya bila dirimu mendermakan hidup, harta dan jiwamu meraih kemuliaan disisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, kemuliaanmu akan kamu raih dengan ketaatanmu kepada suamimu, selalu menjaga rahasia, harta, dan kehormatan suamimu. Kerana taukah kamu?? Bila surga dan nerakamu terletak pada ketaatanmu kepadanya, biarkanlah bibirmu yang merah merekah selalu tersenyum simpul dengan pemberian suamimu yang tercinta, biarkanlah dari tanganmu yang lembut dan mulia tumbuh dan berkembang sosok-sosok perwira. Malammu selalu dihidupkan untuk berdo’a memohon dan merdo’a kepada Rabbul ‘Izzati demi kemuliaan diri, anak dan suamimu. Kamu tidak akan pernah rela bila suamimu tergoda oleh ni’mat dunia yang fana dan hatimu pun tidak akan pernah tenang bila suamimu lari dari ladang perjuangan, kamupun tidak ingin menjadi penghalang suamimu tuk meraih kemuliaannya. Oleh karena itu saudariku, banggalah dengan dirimu, banggalah dengan keadaanmu, kerana kamu adalah isteri seorang Mujahid.....
Ya…Kamu istri seorang Mujahid dan kamu bukannlah istri seorang konglomerat. Kalau suamimu atau kamu ingin meninggalkan Jihad ini dan kerja siang malam setengah mati, mungkin saja rezekinya di sana dan akan memberikan tambahan wang atau harta untuk kamu, keluargamu atau anak-anakmu. Tetapi kamu? Kamu akan mendapatkan banyak sekali kerugian dikehidupan duniamu ini. Taukah kamu wahai saudariku?? Seorang suami yang jauh dari Jihad, jauh dari zikir, dan jauh dari Islam, dia akan senang bermain di luar, berkhianat dil uar dan dia tidak akan pernah bisa mendidik juga tidak pernah bisa membuat anak–anaknya menjadi orang–orang yang berjiwa mulia....
Saudariku, akhirnya wajah kamu akan menua,keriput, layu, mengenang masa lalu yang kelam, tapi jangan lupa wahai saudariku, jangan pernah lupa, kalau di rumahmu ada seorang Mujahid, Ooh…sungguh suatu kebanggaan tersendiri di rumahku ada seorang Mujahid, suatu kebanggaan luar biasa seorang wanita mempunyai suami seorang Mujahid. Boleh jadi dia seorang yang tak punya, boleh jadi dia seorang yang tak perkasa, namun itu semua tak mengapa karena dia mulia di mata Rabbnya....
Saudariku yg dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta'ala, apalah arti keindahan? Karena keindahan itu di hati. Apalah erti dari sebuah kekayaan? Karena kakayaan itu adalah hati dan iman. Jangan pernah kau sakiti dia, jangan..jangan pernah engkau sakiti dia. Siapa tau dia telah mempunyai seorang isteri di syurga sana, sedang memarahimu dan mengatakan “Biar..Biarkanlah dia, biarkanlah dia jangan kau ganggu suamiku”.....
Saudariku, jangan sampai malaikat mencercamu, kerana kamu telah memisahkan sang Mujahid di malam hari, dan menggerutuinya di pagi hari.
Demi Allah..Demi Allah kehidupanmu akan susah, dan perjalananmu akan terasa berat bila kamu menyulitkannya, tidakkah kamu ingin kembali berkumpul bersamanya kelak di Jannah???
Oh..sebuah kebanggaan tersendiri, di rumahku ada seorang mujahid