Lima hari aku di Gaza
Banyak sekali kenangan yang ku dapat
Kenangan tersendiri dalam hidupku
Kenangan berada di negeri jihad
Jihad melawan kezaliman
Jihad melawan keangkuhan
Jihad melawan kebiadaban
Rakyatnya sabar dalam berjuang
Meraih cita-cita yang mulia
Sebagai bangsa yang merdeka dari belenggu penjajahan
Walaupun mereka dijajah berpuluh tahun
Diblokade dua tahun lamanya (sekarang memasuki tahun ke empat)
Tidak menghalangi mereka untuk menghormati tamu
Itulah yang saya rasakan selama lima hari di Gaza
Ucapan salam juga disampaikan dengan senyuman
Yang mempererat tali persaudaraan
Kecintaan mereka terhadap Al Qur’an
Menyentuh lubuk hati yang paling dalam
Walaupun mereka dijajah
Tetapi mencetak Al Qur’an dengan bentuk yang indah
Kertas yang bagus
Di baca setiap saat oleh rakyat Gaza
Terutama anak-anak yang mengikuti program tahfizh Al Qur’an
Untuk tahun ini, tahun 2009
Mereka mentargetkan ada 10.000 orang hafizh yang baru
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar
Kecintaan mereka terhadap masjid juga menyentuh jiwaku
Walaupun masjidnya dihancurkan penjajah Israel
Mereka masih ke masjid melakukan shalat berjama’ah
Cinta mereka terhadap masjid patut dicontoh
Bahkan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan
Seluruh masjid mengadakan program i’tikaf
Rakyat Gaza mengikuti program i’tikaf tersebut
Bahkan pemimpin mereka Ismail Haniya juga turut serta
Suatu jalinan yang indah antara rakyat dan pemimpinnya
Dalam ketaatan kepada Allah
Menetes air mataku saat meninggalkan kota Gaza
Mereka melepas keberangkatanku juga menangis
Entah kapan aku akan dapat kembali ke Gaza
Kota yang penuh kenangan spiritual dan jihad
Saya hanya berdoa semoga dapat kembali lagi ke Gaza
Dan shalat di masjid Al Aqsha
Kala itu Palestina merdeka
Insya Allah tidak lama lagi
Ditulis di atas pesawat dari Riyadh menuju Jakarta sekembali dari kota Gaza Hasyim, Ahad, 8/2/2009, setelah matahari terbenam gelap menjulang.
-------------------------------------
Insya Allah hari ini, Jum’at, Jumadil Akhir 1431 H/ 21 Mei 2010 M,
Penulis bersama Relawan Kemanusiaan KISPA akan meninggalkan tanah air untuk bergabung dengan “Armada Pembebasan” di Turki selanjutnya dengan 600 orang relawan kemanusian menggunakan 9 kapal laut akan mengarungi samudra luas menuju Kota Gaza Hasyim.
Mohon maaf lahir batin, ikhlaskan apa-pa yang telah kami makan dan minum serta doakan selalu semoga kami selamat, sehat wal ‘afiat dan sentiasa dapat membantu rakyat Gaza, umat nabi Muhammad Shallallahu'alayhi wasallam yang sedang menderita, semoga keberkahan selalu Allah curahkan untuk kita semua.
Jika kami tidak kembali, lanjutkan perjuangan membantu rakyat Palestina meraih kemerdekaannya dan bebaskan Masjid Al Aqsha dari cengkraman tangan kotor zionis Israel.
Aku titipkan anak dan istriku, ahli keluargaku dan harta bendaku kepada
Allah Yang Tidak Pernah Mengantuk, Allah Yang Tidak Pernah Tidur
Alllah Yang Maha Kuasa, Allah Yang Maha Perkasa
Allah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penjaga
Hasbunallah wani’mal wakil ni’mal maula wani’man Nashir
Shalawat dan salam untuk Rasulullah saw, keluarganya dan sahabatnya.
Walhamdulillahirabbil’alamin
Ferry Nur; Ketua KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina)
http://www.eramuslim.com/berita/info-umat/gaza-kota-kenangan.htm